Performansimemberikan sebuah pengertian untuk menentukan apakah hubungan pembelajaran dengan pencapaian tujuan pendidikan agama Islam, memberikan makna, untuk memfokuskan perencanaan pembelajaran dan menuju keadaan yang tepat atau cocok dengan sosio-kultural dan sosio religius yang itu merupakan pilar-pilar penting terwujudnya idealitas
Islamic Education and Socio-Cultural Development in Educational Institutions Abstract Religious and socio-cultural education is inseparable in peoples lives. Educational cultural proximity to religion and socio-cultural development become two interrelated and mutually needy sides in solving social problems of society. This research shows that there is a relationship between religious and cultural education that is interrelated, giving birth to changes and responding to the rapid development of the times, thus ushering in a reality of religious life that is full of educational values without losing the local culture. The success of a nation can be seen and measured by the younger generation of its nation in the present and the future. Regarding religious education with culture, it is hoped that there will be the best results from a new generation and have potential with good quality, who can develop the knowledge they have and apply it well in the fabric of education, society, and culture. Thus, religious and socio-cultural education provides answers to various problems in the social development of budaya to religion in the context of educational institutions, be it in schools or madrasas. Pendidikan Agama Islam dan sosial budaya tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat. Pendekatan kultural edukatif terhadap agama dan perkembangan sosial budaya menjadi dua sisi yang saling terkait dan saling membutuhkan dalam memecahkan persoalan sosial masyarakat. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pendidikan Agama Islam dan budaya yang saling berkaitan, dengan melahirkan perubahan serta merespon berkembangnya zaman yang semakin pesat, sehingga mengantarkan pada sebuah kenyataan kehidupan beragama yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan tanpa menghilangkan budaya setempat. Berhasilnya suatu bangsa dapat dilihat serta diukur dari generasi muda bangsanya pada masa kini serta pada masa yang akan datang. Dalam hubungannya Pendidikan Agama Islam dengan budaya, sangat diharapkan adanya hasil terbaik dari generasi yang baru dan memiliki potensi dengan kualitas yang baik, yang mampu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dan mengaplikasikannya dengan baik dalam jalinan pendidikan, sosial dan budaya. Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam dan sosial budaya memberi jawaban dari berbagai permasalahan dalam perkembangan sosial budaya terhadap agama dalam konteks lembaga pendidikan, baik itu di sekolah maupun madrasah. Keywords Educational Institutions / perkembangan sosial / terhadap agama / dan sosial / Islam dan / Agama Islam / socio cultural / sosial budaya / Pendidikan Agama Scifeed alert for new publications Never miss any articles matching your research from any publisher Get alerts for new papers matching your research Find out the new papers from selected authors Updated daily for 49'000+ journals and 6000+ publishers Define your Scifeed now Share this articleagama peranan agama, dan persyaratan konselor. 1. Hakikat Manusia. Menurut Agama sifat hakiki manusia adalah. makhluk beragama (homo religius), yaitu makhluk. yang mempunyai fitrah untuk memahami dan. menerima nilai-nilai kebenaran yang bersumber dari. agama, serta sekaligus menjadikan kebenaran.
Wacanatentang pendidikan karakter melalui pendekatan multikultural, secara sederhana dapat didefenisikan sebagai "pendidikan untuk/tentang keragaman kebudayaan dalam merespon perubahan demografis dan kultural lingkungan masyarakat tertentu atau bahkan dunia secara keseluruhan" berbasiskan pada kearifan lokal.
1 Kebudayaan sebagai Sistem Kognitif. Kognitif berarti pengetahuan. Teori budaya yang ditawarkan oleh Keesing menyebutkan bahwa suatu kebudayaan merupakan sebuah sistem yang diturunkan secara sosial dari pola – pola kehidupan antara manusia dengan lingkungannya. Sedangakan Goodenough memandang bahwa kebudayaan merupakan suatu
Bagaimanapendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat melestarikan dan memajukan tradisi dan budaya moral yang dalam komunikasi sosial dan interpersonal dalam masyarakat yang semakin industrial teknologis. F. PENDEKATAN KULTURAL EDUKATIF TERHADAP AGAMA DAN PERKEMBANGAN SOSIAL G. PENDEKATAN AGAMA, SARANA, FASILITAS DAN
Responterhadap kurikulum dan pembelajaran di perguruan tinggi ini dapat dilihat dari banyaknya aturan yang memayungi penerapan kurikulum baru, misalnya UU No.14 Tahunn 2005 tentang Dosen dan Dosen, UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Presiden No.8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, Peraturan